Strategi, Konsep Dan Praktik Pembelajaran Joyfull Learning

Strategi, Konsep dan Praktik Pembelajaran Joyfull Learning


Sahabat Gak Belajar Yang berbahagia, MENGAPA PENINGKATAN KOMPETENSI PROFESIONAL GURU SANGAT PENTING ? sebuah pertanyaan yang sangat klasik dan sangat gampang untuk dijawab, tapi pelaksanaannya sangat sulit untuk diterapkan dikarenakan aneka macam alasan yang menyertainya.

Rujukan Yang Memotivasi :
UU No 14/2005 Tentang Guru dan Dosen Pasal 20
Dalam melaksanakan kiprah keprofesionalan, guru  berkewajiban:

A. Merencanakan pembelajaran, melaksanakaan :
  • Proses pembelajaran yang bermutu, serta
  • Menilai dan mengevaluasi hasil Pembelajaran;

B. meningkatkan dan menyebarkan :
  • Kualifikasi akademik dan kompetensi secara
  • Berkelanjutan sejalan dengan perkembangan
  • Ilmu pengetahuan, teknologi, dan seni;

Mengapa Joyfull Learning ?

Strategi, Konsep, Praktik Pembelajaran
 Konsep dan Praktik Pembelajaran Joyfull Learning Strategi, Konsep dan Praktik Pembelajaran Joyfull Learning
konsep Joyfull Learning

DAMPAK/IMBAS
  • Mereka juga bergembira dalam berguru lantaran memulainya dari sesuatu yang telah dimilikinya 
  • Sehingga timbul rasa percaya diri dan itu akan menimbulkan perasaan diakui dan dihargai yang menyenangkan hatinya lantaran ia diberi kesempatan untuk mengekspresikan dirinya sesuai ciri-ciri perkembangan fisiologis dan. 
  • Hal tersebut pada gilirannya akan memotivasi mereka untuk terlibat aktif dalam proses pembelajaran lantaran atmosfer pembelajaran yang sesuai kepentingannya dan d i c i p t a k a n

DEFINISI
  • PAKEM (Joyful Learning) ialah abreviasi dari Pembelajaran Aktif, Kreatif, Efektif, dan Menyenangkan.

Bahwa dalam proses pembelajaran guru harus membuat :
  • Suasana sedemikian rupa sehingga siswa aktif bertanya,mempertanyakan, dan mengemukakan gagasan. 
  • Belajar memang merupakan suatu proses aktif dari si pembelajar dalam membangun pengetahuannya, bukan proses pasif yang  hanya mendapatkan kucuran ceramah guru ihwal pengetahuan sehingga, bila pembelajaran tidak menawarkan kesempatan kepada siswa untuk berperan aktif, maka pembelajaran itu tidak bermakna

HAL YANG HARUS DIPERHATIKAN DALAM IMPLEMENTASI JOYFUL LEARNING (DEPDIKNAS)
  1. Memahami sifat yang dimiliki anak
  2. Mengenal anak secara perorangan
  3. Memanfaatkan sikap anak dalam Pengorganisasian belajar
  4. Mengembangkan kemampuan berpikir kritis,kreatif, dan kemampuan memecahkan masalah
  5. Mengembangkan ruang kelas sebagai lingkungan berguru yang menarik
  6. Memanfaatkan lingkungan sebagai sumber belajar
  7. Memberikan umpan balik yang baik untuk meningkatkan acara berguru Dalam Membedakan antara aktif fisik dan aktif mental

KREATIF 
  • Dimaksudkan biar guru membuat acara berguru yang bermacam-macam sehingga memenuhi aneka macam tingkat kemampuan siswa.

EFEKTIF
  • Keadaan aktif dan menyenangkan tidaklah cukup bila proses pembelajaran tidak efektif, yaitu tidak menghasilkan apa yang harus dikuasai siswa setelah
  • proses pembelajaran berlangsung, alasannya pembelajaran mempunyai sejumlah tujuan pembelajaran yang harus dicapai. Jika pembelajaran hanya aktif dan menyenangkan tetapi tidak efektif, maka pembelajaran tersebut tak ubahnya menyerupai bermain biasa.

MENYENANGKAN 
  • Adalah suasana berguru mengajar yang menyenangkan sehingga siswa memusatkan perhatiannya secara penuh pada berguru sehingga waktu curah perhatiannya tinggi.
  • Menurut hasil penelitian, tingginya waktu curah terbukti meningkatkan hasil

Lembar Observasi   (bahan pembelajaran tidak muncul secara berurutan)  Nomor Aspek Uraian temuan
  1. Bagaimana bentuk kiprah yang diberikan?
  2. Apa yang dikerjakan siswa untuk melaksanakan kiprah  tersebut?
  3. Kemampuan apa yang dikembangkan melalui kiprah tersebut?
  4. Bagaimana bentuk pertanyaan yang diberikan dalam tugas?
  5. jenis pertanyaan apa saja yang diakjukan guru kepada siswa dalam pembelajaran?
  6. Sejauh mana guru memperhatikan perbedaan siswa?
  7. Apa yang dilakukan oleh siswa selama mengerjakan tugas?
  8. Sejauh mana siswa diberi kesempatan untuk menanggapi acara berguru yang telah dilakukan?
  9. Apa yang dilakukan siswa pada ketika belaj4r kelompok, individu, berpasangan, atau klasikal?
  10. Pada ketika ada kerja kelompok, berapa jumlah anggota kelompok?
  11. Apakah semua siswa terlibat dalam acara kelompok?
  12. Apa yang dilakukan guru selama anak mengerjakan tugas?

JENIS PERTANYAAN
Pertanyaan mendorong siswa untuk :
  • Mencari informasi
  • Menerapkan pengetahuan
  • Membangun gagasan baru/mengemukakan pendapat

Sahabat Gak Belajar, Demikian yang sanggup disampaikan mengenai Strategi, Konsep dan Praktik Pembelajaran Joyfull Learning, semoga bermanfaat bagi kita semua,, aamiin

0 Response to "Strategi, Konsep Dan Praktik Pembelajaran Joyfull Learning"

Posting Komentar