Penilaian Hasil Mencar Ilmu Dalam Pendidikan Nilai Budaya Dan Huruf Bangsa

Penilaian Hasil Belajar Dalam Pendidikan Nilai Budaya dan Karakter Bangsa Penilaian Hasil Belajar Dalam Pendidikan Nilai Budaya dan Karakter Bangsa
Rentang penilaian

Penilaian Hasil Belajar Dalam Pendidikan Nilai Budaya dan Karakter Bangsa


Sahabat Gak Belajar yang berbahagia, Penilaian pencapaian pendidikan nilai budaya dan aksara didasarkan pada indikator. Sebagai contoh, indikator untuk nilai jujur di suatu semester dirumuskan dengan “mengatakan dengan bekerjsama perasaan dirinya mengenai apa yang dilihat, diamati, dipelajari, atau dirasakan” maka guru mengamati (melalui aneka macam cara) apakah yang dikatakan seorang akseptor didik itu jujur mewakili perasaan dirinya.

Mungkin saja akseptor didik menyatakan perasaannya itu secara verbal tetapi sanggup juga dilakukan secara tertulis atau bahkan dengan bahasa tubuh. Perasaan yang dinyatakan itu mungkin saja mempunyai gradasi dari perasaan yang tidak berbeda dengan perasaan umum teman sekelasnya hingga bahkan kepada yang bertentangan dengan perasaan umum teman sekelasnya. 

Penilaian dilakukan secara terus menerus, setiap ketika guru berada di kelas atau di sekolah. Model anecdotal record (catatan yang dibu4t guru ketika melihat adanya sikap yang berkenaan dengan nilai yang dikembangkan) selalu sanggup dipakai guru.
Konsep-Konsep Dasar Penguatan Pendidikan Karakter (PPK)
Selain itu, guru sanggup pula memperlihatkan kiprah yang berisikan suatu duduk perkara atau kejadian yang memperlihatkan kesempatan kepada akseptor didik untuk memperlihatkan nilai yang dimilikinya. Sebagai contoh, akseptor didik dimintakan menyatakan sikapnya terhadap upaya menolong pemalas, memperlihatkan pertolongan terhadap orang kikir, atau hal-hal lain yang bersifat bukan kontroversial hingga kepada hal yang sanggup mengundang konflik pada dirinya.

Dari hasil pengamatan, catatan anekdotal, tugas, laporan, dan sebagainya, guru sanggup memperlihatkan kesimpulan atau pertimbangan perihal pencapaian suatu indikator atau bahkan suatu nilai. Kesimpulan atau pertimbangan itu sanggup dinyatakan dalam pernyataan kualitatif sebagai berikut ini.
  • BT : Belum Terlihat (apabila akseptor didik belum memperlihatkan gejala awal sikap yang dinyatakan dalam indikator).
  • MT : Mulai Terlihat (apabila akseptor didik sudah mulai memperlihatkan adanya gejala awal sikap yang dinyatakan dalam indikator tetapi belum konsisten).
  • MB : Mulai Berkembang (apabila akseptor didik sudah memperlihatkan aneka macam tanda sikap yang dinyatakan dalam indikator dan mulai konsisten).
  • MK : Membudaya (apabila akseptor didik terus menerus memperlihatkan sikap yang dinyatakan dalam indikator secara konsisten).

Sahabat Gak Belajar, Pernyataan kualitatif di atas sanggup dipakai ketika guru melaksanakan asesmen pada setiap acara berguru sehingga guru memperoleh profile akseptor didik dalam satu semester perihal nilai terkait (jujur, kerja keras, peduli, cerdas, dan sebagainya). Guru sanggup pula memakai BT, MT, MB atau MK tersebut dalam rapor.
Program Pengembangan Diri Dalam Pendidikan Budaya dan Karakter Bangsa
Posisi nilai yang dimiliki akseptor didik ialah posisi seorang akseptor didik di selesai semester, bukan hasil tambah atau akumulasi aneka macam kesempatan/tindakan evaluasi selama satu semester tersebut. Jadi, apabila pada awal semester seorang akseptor didik masih dalam status BT sedangkan pada evaluasi di selesai emester yang bersangkutan sudah berada pada MB maka untuk rapor dipakai MB. Ini membedakan evaluasi hasil berguru pengetahuan dengan nilai dan ketrampilan.

Demikian Sahabat Gak Belajar yang sanggup disampaikan mengenai Penilaian Hasil Belajar Dalam Pendidikan Nilai Budaya dan Karakter Bangsa, biar bermanfaat bagi kita semua. aamiin

0 Response to "Penilaian Hasil Mencar Ilmu Dalam Pendidikan Nilai Budaya Dan Huruf Bangsa"

Posting Komentar