Cerita Seorang Mentor Daring Kombinasi Di Malam Pertama

Cerita Seorang Mentor Daring Kombinasi di Malam Pertama



Sahabat Gak Belajar yang berbahagia. Diambil dari L4man group Facebook perihal dongeng perihal Seorang Mentor dalam melakukan acara pembelajaran Pertama Guru Pembelajar, berikut petikannya.

Setelah Tatap Muka (TM) 1 berakhir, malam harinya saya mulai menciptakan group untuk kelompok berguru di group 4 Darkom (Daring Kombinasi) kelas tinggi. Aku mulai memasukan nama-nama mereka di buku telepon. Dari 20 penerima yang tadi siang dicatatkan nomer hp dan WA terbaru, hanya 7 orang saja yang punya WA, sisanya ada yang punya akun tapi milik anaknya, ada yang hanya pakai hp jadul bahkan ada yang tidak tau apa itu WA. Ups Disini saya maklumi, sebab diantara mereka ada yang sudah tak lagi muda. perbedaan persepsi perihal fungsi hp untuk mereka.

Cerita Seorang Mentor Daring Kombinasi di Malam Pertama Cerita Seorang Mentor Daring Kombinasi di Malam Pertama
GP DARKOM

Selesai memasukkan 7 nomer WA, akupun mulai menciptakan group. Apa ya nama groupnya? Aku putar otak mencari nama yang pas. Beberapa menit kemudian saya menemukan ide, GURU KEREN INDONESIA. sengaja sih memberi nama itu agar memberi kesan untuk motivasi, nama ini sebagai affirmasi positif untuk saya khususnya dan mereka pada umumnya (kok jadi kayak pidato kepresidenan ya.he). Selesai, group sudah selesai dibuat dengan anggota 7 orang penerima plus 1 mentor.

Sesaat sesudah group selesai dibuat, sebuah pesan masuk. Pesan pertama dari bu Nurul, penerima yang masih muda dan energik ini memang tampak bersemangat mengikuti kelas semenjak dia di dalam ruangan ketika tadi TM. Pesannya simple, hanya sebuah simbol jempol saja. Alhamdulillah, ini ada signal jika mereka mau dibuat kelompok berguru di WA.

Jempol kedua dari bapak Maksum, kemudian dibalas dengan foto acara tadi siang yang dikirim oleh ibu Mahallah. Alhamdulillah, impian besar mulai ada untuk sukses berguru dan menjalin komunitas ini.
Bebera ketika kemudian, group mulai ramai walau anggotanya hanya 8 orang tapi sudah pribadi aktif. mereka mulai saling mengomentari pesan-pesan dari anggota group, walau komentarnya masih sekedar joke-joke ringan. bukan soal GP, tapi setidaknya ini awal yang baik untuk masa-masa adaptasi. Aku tidak memaksakan alur untuk pribadi membawa mereka untuk masuk topik GPO. Biar sajalah saya menunggu ketika yang tepat, mengalir saja.

Sementara isi dialog group seputar status-status lucu, kebetulan masih hangat-hangatnya informasi mukidi. Mereka saling serang dengan cerita-cerita mukidi yang menciptakan saya tertawa sendiri membacanya. Seringkali ada keinginan menanggapi kelucuan mereka di group, tapi saya harus sanggup menahan diri bagaimanapun saya yaitu mentor disini, (jaga image dikitlah.hee). Paling saya hanya senyum sendiri (atau biasanya ngakak sendiri membaca kelucuan mereka) hanya sesekali mengirimkan simbol senyum. Dan itu cukup mewakili bahwa saya hadir ditengah-tengah mereka.

Disela-sela candaan mereka, ada sebuah pesan dari ibu Mahallah ; 

"Bu, saya sedang buka GPO. Mohon petunjuk apa yang harus saya lakukan sesudah ini?" 

Yes, ini yang saya tunggu. Saat mereka sudah lelah bercanda, mereka akan kembali ingat tujuan awal, tujuan kenapa mereka dibuatkan gruop WA ini, bukan untuk ngerumpi tapi buat GP. Walaupun secara kenyataan, GP akan garing tanpa joke perihal darling.hee

Nah, saatnya mereka mulai fokus pada GP. Aku senang sekali mendapatkan pertanyaan ibu Mahallah ini. Cepat saya tekan usang pesannya kemudian saya reply :
"Mulailah membaca secara urut bu, nanti akan ada tanda centang disisi kiri"
"Yang mana yang harus dibaca bu? "Tanya dia lagi
"Dari awal bu, dari pendahuluan" tenang beberapa saat, 

Aku sanggup bayangkan jika dia ketika ini sedang di depan layar dan sedang membuka Gp ( sebagai mentor, saya seneng dong).

Untuk beberapa ketika tak ada jawaban. Aku menunggu dengan harap-harap cemas. Mudah-mudahan dia mengerti instruksiki. Sebuah notifikasi WA berbunyi, cepat saya buka. Benar saja, ini jawaban ibu Mahallah


"Centangnya mana, saya gak menemukan apa2 disini" ups..
Akupun buru-buru login ke GPO dan melihat tampilan dimonitorku. Ya Allah, ternyata belum ada kotak centang menyerupai yang saya simulasikan tadi siang di TM 1.
Wah, saya harus jawab apa ya. Ya.ada ide. Tanya pengampu. Ya, dia niscaya tau jawabannya. Akupun mulai mengetik pesan ke pengampu.
"Salam pak, kenapa tampilan GP tidak menyerupai yang kita terima ketika diklat IN. Disini belum ada tanda centang" dengan sekib tekan, pesan terkirim. Amazing, pribadi dibaca dan hendak dibalas, tertulis di bawah nama Nya indikator mengetik... berarti pengampu sedang menulis pesan untukku. Aku berharap cemas jawaban dari beliau. Lalu sebuah pesan masuk dari pengampu.


Pesan isinya begini :
Mohon maaf ibu, LMS belum sinkron. Belum sanggup tampil optimal. Mohon maaf atas ketidak nyamanan ini.
Waduh,, blm singkron? La kok diklat sudah dimulai jika lamannya belum siap? Pelan kepalaku mulai terasa mumer, kok sanggup kelas dimulai padahal aplikasi belum siap ya.. duh jadi aib pada peserta, apa yang saya jelaskan tadi siang, tidak sesuai dengan aplikasi di lapangan.

Gimana ini bu?

Sebuah pesan dari Bu Mahallah gres saja masuk.
Perlahan saya tulis,
Maaf bu. Laman masih dalam perbaikan/perawatan jadi belum sanggup tampil maksimal. Sabar ya.. semangat dan senyum.

Tidak lupa saya kasih simbol tiga senyum diakhir kalimat. Bismillah Semoga dia sanggup menerima.
Ibu Mahallah membalas "Siap bu, semangat".

Daring selesai, mentor sanggup tidur malam dengan senyuman. by : Widayanti Rose (mentor Guru Pembelajar DARKOM)
Related Posts