15 Kiat Dalam Menerapkan Kepemimpinan Pembelajaran Di Sekolah

15 Kiat Dalam Menerapkan Kepemimpinan Pembelajaran Di Sekolah





Sahabat Gak Belajar yang berbahagia, kali ini akan disampaikan cara-cara menerapkan kepemimpinan pembelajaran di sekolah (baca: Model Kepemimpinan Pembelajaran Disekolah). Cara-cara berikut merupakan kiat (tips) yang luwes diikuti, dalam arti tergantung dari kondisi kepemimpinan pembelajaran sekolah masing-masing. Cara-cara menerapkan kepemimpinan pembelajaran di sekolah merupakan integrasi antara Tenessee State Board of Education dan 12 kompetensi kepemimpinan pembelajaran berdasarkan Direktorat Tenaga Kependidikan.

Sahabat Gak Belajar, Secara umum, cara-cara menerapkan kepemimpinan pembelajaran di sekolah sanggup dipilah menjadi 15 kiat (baca juga: Pentingkah Kepemimpinan Pembelajaran Di Sekolah) sebagai berikut:

(1) Merumuskan dan mengartikualasi tujuan pembelajaran

Kepala sekolah sebagai pemimpin pembelajaran harus memfasilitasi penyusunan tujuan pembelajaran yang akan dicapai oleh masing-masing mata pelajaran dan menyusun standar pembelajaran untuk mencapai tujuan pembelajaran dengan memakai standar kompetensi lulusan dan standar isi. Setelah perumusan tujuan pembelajaran dan standar pembelajaran selesai, dilakukan sosialisasi kepada para siswa, karyawan, dan orang renta siswa perihal kedua hal tersebut dan juga upaya-upaya kolaboratif yang perlu ditempuh untuk mencapai tujuan pembelajaran.

(2) Mengarahkan dan membimbing pengembangan kurikulum

Kepala sekolah harus memfasilitasi guru dalam dalam bentuk kerja kelompok untuk menyusun dan menyebarkan kurikulum mata pelajaran dengan mengacu pada pedoman pengembangan kurikulum yang berlaku.

(3) Membimbing pengembangan dan perbaikan proses pembelajaran

Kepala sekolah memfasilitasi guru membentuk kelompok kerja untuk melaksanakan pembaruan pembelajaran yang lebih kreatif, inovatif, efektif, menyenangkan, berpusat pada siswa, dan kontekstual terhadap kondisi penerima didik, karakteristik mata pelajaran, dan lingkungannya. Hasil kelompok kerja guru ini yaitu model-model proses berguru mengajar yang lebih baik dan yang dilaksanakan secara konsisten di kelas masing-masing.

(4) Mengevaluasi kinerja guru dan mengembangkannya

Kepala sekolah secara reguler melaksanakan penilaian kinerja guru untuk mengetahui kekuatan dan kelemahannya. Hasil penilaian kinerja sanggup dikategorikan menjadi tiga yaitu di atas standar, sesuai standar, atau di bawah standar. Bagi yang hasil penilaian kinerjanya di atas standar perlu diberi kebanggaan dan diberi derma untuk menyebarkan dirinya. Bagi yang hasil penilaian kinerjanya sudah sesuai dengan standar dan yang masih di bawah standar, perlu diciptakan kesempatan untuk menyebarkan kemampuan mereka dan didukung oleh kepala sekolah dan dinas dalam pembiayaannya.

(5) Membangun komunitas pembelajaran

Kepala sekolah tak jemu-jemunya mengajak warganya untuk menjadi pebelajar yang selalu berguru terus alasannya ilmu pengetahuan dan teknologi serta seni, dan regulasi mengalami perubahan yang sangat turbulen. Di samping itu, sekolahnyapun harus pro perubahan sehingga kepala sekolah berkewajiban memfasilitasi warganya untuk melaksanakan perubahan-perubahan terhadap sekolahnya semoga menjadi sekolah pembelajar (learning school).

(6) Menerapkan kepemimpinan visioner dan situasional

Kepala sekolah dalam menerapkan kepemimpinannya berdasarkan pada visi dan misi yang telah dirumuskan serta menyesuaikan dengan kondisi konkret yang ada di sekolah, dengan member wangsit dan mendorong terjadinya pembelajaran yang futuristik dan kontekstual.

(7) Melayani siswa dengan prima.

Kepala sekolah pembelajaran harus memahami dan menyadari sepenuhnya bahwa melayani dengan prima kepada guru, siswa, dan orangtua siswa merupakan prioritas alasannya urusan utamanya yaitu pembelajaran yang melibatkan ketiga unsur tersebut. Jadi, kepala sekolah sebagai pemimpin pembelajaran lebih menekankan pada pelayanan prima dari pada memakai kekuasaannya.

(8) Melakukan perbaikan secara terus menerus

Kepala sekolah harus memfasilitasi dan melaksanakan proses perbaikan terhadap problem dan hambatan yang dihadapi disekolah dengan konsep pengembangan berkelanjutan melalui siklus perencanaan, pelaksanaan, evaluasi, refleksi, dan revisi terhadap perencanaan berikutnya, dan siklusnya diulang secara terus menerus.

(9) Menerapkan karakteristik kepala sekolah efektif

Kepala sekolah menerapkan kepemimpinan pembelajaran yang utama, luwes dalam pengendalian, komitmen yang berpengaruh dalam pencapaian visi dan misi sekolah, memberi penghargaan kepada warga sekolah, memecahkan problem secara kolaboratif, melaksanakan pendelegasian kiprah yang fokus pada proses pembelajaran dan hasil berguru siswa.

(10) Membangun warga sekolah semoga pro perubahan

Kepala sekolah memfasilitasi seluruh warga sekolah untuk sanggup melaksanakan perubahan dengan melaksanakan pengarahan, bimbingan, memotivasi dan mensugesti timbulnya prakarasa baru, kreativitas, inovasi, dan inisiasi dalam pengembangan pembelajaran .

(11) Membangun teamwork yang kompak

Kegiatan pembelajaran melibatkan guru, siswa, dan orangtua siswa dan bila tidak dikoordinasikan dengan baik, tidak akan terjadi kekuatan yang tangguh untuk mensukseskan hasil berguru siswa. Koordinasi mengandung dua hal yaitu integrasi permasalahan yang sanggup ditampung dalam perencanaan pembelajaran, dan yang kedua yaitu sinkronisasi ketatalaksanaan yang dilakukan sewaktu pelaksanaan acara pembelajaran.

(12) Memberi rujukan dan menginspirasi warga sekolah

Kepala sekolah sebagai teladan bagi seluruh warga sekolah dalam banyak sekali hal; komitmen terhadap visi dan misi sekolah, disiplin, semangat kerja yang tinggi, yang sanggup menginspirasi terjadinya pengembangan dan kemajuan sekolah.

(13) Menciptakan kultur bagi pembelajaran yang progresif/kondusif

Kepala sekolah menanamkan nilai-nilai, keyakinan, dan norma-norma yang aman bagi pengembangan pembelajaran penerima didik. Untuk itu,kepala sekolah perlu membuat suasana/iklim akademik yang dibangun melalui kebijakan-kebijakan dan program-program sekolah untuk memajukan siswa berdasarkan hasil berguru siswa, contohnya pengayaan, pendalaman, remedial, pekerjaan rumah, dan tugas-tugas berdikari maupun kelompok. Disamping itu, kepala sekolah membangun kondisi kelas yang kondusif, menyediakan waktu ekstra bagi siswa yang memerlukan bimbingan tambahan, dan melaksanakan obervasi kelas secara rutin dan memuji sikap positif guru dan siswa.

(14) Melakukan monitoring dan penilaian terhadap keberhasilan pembelajaran.

Kepala sekolah perlu melakukanmonitoring dan penilaian secara cermat untuk mengetahui tingkat keberhasilan (kemajuan) hasil belajar, hambatan, dan tantangan yang dihadapi.Tanpa monitoring dan penilaian yang cermat, tidak ada hak untuk menyampaikan apakah ada kemajuan hasil berguru atau tidak. Dengan kata lain, monitoring dan penilaian akan memberi info apakah hasil konkret pembelajaran telah sesuai dengan hasil yang diperlukan dari pembelajaran.

(15) Menyediakan sebagian besar waktu untuk pembelajaran.

Kepala sekolah mengalokasikan sebagian besar waktunya untuk pembelajaran dan untuk guru serta siswanya. Kenyataannya, kepala sekolah hanya sedikit mengalokasikan waktunya untuk pembelajaran, guru, dan siswanya. Sebagian besar waktunya dipakai untuk pekerjaan administratif, pertemuan, dan sebagainya.

Demikian yang sanggup disampaikan mengenai Kiat dalam menerapka Kepemimpinan Pembelajaran di Sekolah, semoga sanggup bermanfaat bagi Gak Belajar yang ada di indonesia. aamiin
Related Posts